KORUPSI YANG MENGAKAR
Tawa renyah terbungkus raut wajah sumringah.
Bercanda dengan kawannya tanpa ada rasa bersalah.
Seolah tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan.
Berdansa ria di atas harta yang bukan kepunyaan.
Korupsi
telah mengakar.
Bahayanya
sudah tidak tertakar.
Bangsa
menjadi ajang kreasi diri.
Berkreasi
dalam rapih nya menyatut uang korupsi.
Korupsi telah mengakar.
Membuat ranting baru yang semakin mekar.
Tersusun rapih bak boneka di meja kamar.
Terus berkembang tanpa ada yang sadar, bahaya semakin besar.
Terduduk lesu diantara
hirup pikuk sekitar
Jakarta, 19 Mei 2015
Dede Irfan
0 Comment:
Post a Comment